Tampilkan postingan dengan label ibadah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ibadah. Tampilkan semua postingan

2016/05/27

Tata cara shalat tarawih

Tata Cara Shalat Tarawih

Tata cara shalat tarawih
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Cara Shalat Tarawih – Sahabat muslim Setelah seharian kita berpuasa maka hendaklah kita sempurnakan puasa atau saum kita dengan 11 rakaat shalat sunnah (20.21 23 rakaat sesuai yang kita yakini ) yaitu shalat Qiyamul lail atau yang sering di sebut dengan shalat tarawih , Shalat Sunnah Tarawih  ialah  merupakan shalat sunnah yg dikerjakan di malam hari setelah Shalat Isya  atau  biasa di sebut dengan kiyamul lail ( tahajud ) jika di kerjakan di bulan selain romadhan dan di katakan sholat tarawih atau sering di sebut Qiyam Ramadhan‘ bila di kerjakan pada bulan  Ramadhan jadi  istilah Shalat Tarawih, pada hakekatnya adalah Qiyamul Lail (yang biasa kita sebut sebagai Shalat Tahajud), yang waktu pelaksanaannya dikerjakan di bulan Ramadhan. perbedaannya bila sholat tahajud ada persyaratan khusus yaitu kita di wajibkan untuk tidur di malam hari walaupun hanya semenit atau sebentar saja sementara untuk tarawih tidak ada keharusan untuk tidur
Mengerjakan Shalat Tarawih sendiri ialah Sunnah Muakkad yang bisa di artikan Sunnah yg sangat diutamakan atau diharuskan untuk dikerjakan setiap umat Muslim di seluruh dunia karena Shalat Sunnah Tarawih bisa menjadi pelengkap puasa kita.

Jumlah rokaat sholat tarawih


Terjadinya perbedaan pendapat di antara para ulama terkait jumlah shalat Tarawih tidak bisa dilepaskan dari perbedaan persepsi dalam menafsirkan hadis yang dijadikan acuan disyariatkannya shalat Tarawih.
Adapun rakaat Tarawih yang dilakukan pada waktu Nabi saw masih hidup masih dipertentangkan para ulama. Ada yang mengatakan 11 rakaat dan ada yang 23 rakaat, ada yang 39 rakaat bahkan ada yang mengatakan tidak terbatas.

Dalil salat Tarawih dengan 11 rakaat adalah hadis riwayat Aisyah ra:

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَ

Rasulullah saw tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari)
Adapu dalil tentang Shalat Tarawih 23 Raka’at
Dalam Musnad ‘Ali bin Al Ja’d terdapat riwayat sebagai berikut.

حدثنا علي أنا بن أبي ذئب عن يزيد بن خصيفة عن السائب بن يزيد قال : كانوا يقومون على عهد عمر في شهر رمضان بعشرين ركعة وإن كانوا ليقرءون بالمئين من القرآن

Telah menceritakan kepada kami ‘Ali, bahwa Ibnu Abi Dzi’b dari Yazid bin Khoshifah dari As Saib bin Yazid, ia berkata, “Mereka melaksanakan qiyam lail di masa ‘Umar di bulan Ramadhan sebanyak 20 raka’at. Ketika itu mereka membaca 200 ayat Al Qur’an.” (HR. ‘Ali bin Al Ja’d dalam musnadnya, 1/413)
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa riwayat ini shahih.
Terlepas dari perbedaan pendapat di atas maka berapa rokaat kah yang akan kita kerjakan atau manakah yang lebih baik Sahabat muslim untuk masalah rokaat sholat tarawih maka hal yang paling baik ialah kita kembalikan ke dalam hati mana yang akan kita pilih ,saya sendiri terus terang memakai cara sholat tarawih yang pertama yaitu 11 rokaat dengan cara 4 +4 ditambah 3 witir dengan cara 4 rakaat sekali salam 2 kali  serta witir 3 rakaat sekali salam  sementara untuk sahabat muslim saya serahkan ke pada hati kalian masing masing 
Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Tarawih
Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan sendiri banyak sekali, diantaranya  bisa menghapus segala macam dosa, Diampuni segala dosa – dosanya jika dilakukan dengan khusyu, memperoleh pahala yang sangat banyak karena Bulan Ramadhan merupakan Bulan yg penuh berkah dan Dikabulkan segala macam doa – doa anda karena waktu yg mustajab ialah Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan. Adapun dalil dalam ke utamaan sholat tarawih sebagai  brikut

1.Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانَا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْذنْبِه

“Barang siapa melakukan qiyam (lail) pada bulan Ramadhan, karena iman dan mencari pahala, maka diampuni untuknya apa yang telah lalu dari dosanya.”

Hadits Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu anhu,

إِِنَّ رَمَضَانَ شَهْرٌ فَرَضَ اللَّهُ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسلِمِيْنَ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِعيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنَْ الذُّنُوبْ كَيَوْم وَلَدَتْهُ أُمُّه

Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan dimana Allah mewajibkan puasanya, dan sesungguhnya aku menyunnahkan qiyamnya untuk orang-orang Islam. Maka barang siapa berpuasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka ia (pasti) keluar dari dosa-dosanya sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.(HR : Ahmad, Ibnu Majah. Al Bazzar, Abu Ya’la dan Abdur Razzaqmeriwayatkannya dari Abu Hurairah.)

Tata Cara Shalat Tarawih

Untuk Tata Cara Shalat Tarawih sendiri dilakukan selama ibulan Ramadhan pada waktu malam hari setelah Shalat Isya sampai terbitnya Fajar atau sebelum masuk Shalat Subuh, Lebih baik dillakukan secara berjamaah di Masjid  sementara untuk jumlah rokaatnya seperti saya telah terangkan  diatas kembalikan ke pada keyakinan masing masing  namun yang paling harus di garis bawahi dalam mengerjakan sholat tarawih ialah jangan mengerjakan sholat tarawih secara tergesa gesa  lakukan secara  khusu dan hikmat hingga terasa banget makna dari sholat tarawih sesuai dengan namanya dinamakan tarawih yang artinya istirahat karena orang yang melakukan shalat tarawih beristirahat  setelah melaksanakan shalat empat raka’at.
Sementara bagi sahabat muslim yang terbiasa dengan sholat tarawih 11 rakaat ialah sebagai berikut

Sholat tarawih 11 rakaat dengan pola 4+4+3
Sesuai hadis dari aisyah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat 4 raka’at, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat 4 raka’at lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya .” (H.R. Bukhari).
Lalu cara pelaksanannya Yang pertama adalah niat di dalam hati bahwa kita akan mengerjakan sholat tarawih pertama 4 rakaat denagn cara  di awali dengan takbiratul ihram di akhiri dengan salam tanpa  takhiyatu awal lakukan hal itu dua kali jadi jumlahnya 8 rakaat setelah itu di lanjutkan dengan witir 3 rakaat sama seperti yang diatas yaitu niat untuk sholat witir 3 rakaat
Satu catatan sebelum kita mengerjakan sholat tarawih yaitu dengan mengerjakan sholat sunah yang ringan 2 rakaat

sesuai dengan hadis nabi sebagai berikut 
Aisyah mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ لِيُصَلِّىَ افْتَتَحَ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika hendak melaksanakan shalat malam, beliau buka terlebih dahulu dengan melaksanakan shalat dua rak’at yang ringan.”

Dari sini menunjukkan bahwa disunnahkan sebelum shalat malam, dibuka dengan 2 raka’at ringan terlebih dahulu.
Sahabat muslim demikian cara shloat tarawih bila kita melihat atau mencari informasi mengenai sholat tarawih maka akan banyak bermunculan cara cara sholat tarawih yang justru membuat kita bingung karena mereka saling mengklaim bahwa hujah merekalah yang benar baik itu yang 11,13 20,21 36 dls maka itulah sebaiknya jangan membuat anda bingung sehingga membuat sahabat menjadi malas untuk mengerjakan shalat tarawih karena menurut saya mereka mempunyai dalil nya masing masing oleh sebab itu kembalikan lah kepada keyakinan kita masing masing manakah yang lebih kita yakini dan membuat kita khusu dalam mengerjakannya demikian uraian singkat dari saya akhir kata saya ucapkan terima kasih wasssalam

2016/05/22

macam macam puasa sunnah

Macam - macam Puasa Sunnah

macam macam puasa sunnah

macam-macam puasa sunnah - Dalam islam puasa di bagi  menjadi 4 jenis, yaitu puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, serta puasa haram. Namun sahabat muslim dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang puasa sunnah, yaitu tentang macam-macam puasa sunnah.
Seperti kita ketahui pengertian Puasa adalah menahan diri dari kegiatan makan dan minum, serta segala hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenam nya matahari, serta hal hal yang dapat membatalkan pahala puasa seperti mengupat orang lain , berbohong dan lain sebagainya, dan puasa mempunyai tujuan untuk semata mata mendapatkan keridhooal dar Allah Swt  Serta kita berharap pahala dari Allah Swt
Puasa sunnah mempunyai arti kata puasa dan sunnah sedangkan sunnah mempunyai makna bagi yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala, dan bagi yang tidak melaksanakannya atau meninggalkannya tidak akan mendapatkan dosa.
Jadi bisa diartikan bahwa puasa sunnah adalah puasa yang tidak diwajibkan untuk dilakukan bagi umat islam, akan tetapi jika puasa tersebut dilakukan, maka akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Dengan puasa sunnah Kita bisa menemukan berbagai manfaat, salah satunya adalah dapat menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat yang pada akhirnya akan berujung pada datangnya siksa dari Allah SWT. Selain itu, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan kita. Selama menjalankan puasa, seseorang dilatih untuk dapat menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak diperbolehkan selama menjalankan puasa, serta membantu kita untuk menahan hawa nafsu.puasa sunah juga dapat menghapus dosa dosa kita di masa lalu seperti  dalam  sabda dalam hadis berikut ini 
Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu Anhu, ia berkata yang artinya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari ‘Asyura`, beliau menjawab: “Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu.” (HR. Muslim no. 1162)
selain itu juga banyak fadilah  atau manfaat dari puasa sunnah selain kita semakin  mendekatkan diri kepada Allah SWT juga salah satunya untuk kesehatan kita banyak sekali di jaman sekarang para ahli kesehatan  yang telah membuktikan kehebatan tentang puasa seperti dapat mengeluarkan racun dalam tubuh melancarkan sistem pencernaan mengatasi masalh peradangan dan lain sebagainya

Dan di bawah ini adalah penjelasan mengenai macam-macam puasa sunnah :

1.  Puasa Senin – Kamis
Puasa senin kamis merupakan puasa sunnah yang paling sering dikerjakan oleh Rasulullah sholallahu Alaihi Wassalam. Seperti tertuang dalam hadis  di bawah ini
Dari Abu Harrairah Radiallahu Anhu pernah berkata:
Bahwasanya Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” Dan ketika Rasulullah ditanya tentang alasnnya, Beliau bersabda “Sesungguhnya segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan.” Maka Allah pun berfirman “Tangguhkan keduanya.” (HR. Ahmad)
Puasa sunah Senin – Kamis di anjurkan di karenakan pada hari itu manusia perbuatan kita diperiksa oleh malaikat sehingga saat kita di periksa amalan kita maka malaikat mendapati kita sedang beribadah kepada Allah dalam bentu puasa seperti dalam hadis di bawah ini
“Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi)
Adapun niat puasa senin kamis adalah :
•    “NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAII SUNNATAN LILLAHI TANA’ALA” yang artinya “Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”
•    “NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAA’ALA” yang artinya “Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”

2. Puasa Arafah

Untuk puasa Arafah hukum nya sunnah muakkad  Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji. Dalam sebuah hadist Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalah telah bersabda yang artinya:
 “Tiada amal yang soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama dalam bln Dzulhijjah).” (Hadist Riwayat al-Bukhari).
Dalam hadis lain dalam ke utamaan puasa arafah
"Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu.” [Shahih riwayat Imam Muslim, Abu Dawud , Ahmad , Baihaqi, dan lain-lain]
•    Adapun niat dalam melakukan puasa arafah adalah “Nawaitu ashoumul arafah lilyaumil ghoddi lillahi Ta’ala.” artinya “Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala”

3.Puasa ‘Assyuro’
Puasa Assyuro’ adalah puasa sunah yang di kerjakan pada hari ke-10 dari bulan Muharrom.sementara hukum puasa ini  adalah sunnat muakkad.

“Dari Ibnu ‘Abbas r.a, bahwa Rasulullah saw melakukan puasa pada hari ‘Asyura dan beliau memerintahkan untuk melakukannya”(Muttafaq ‘alaih)
Walaupun dalam hadis ini di jelaskan kata memerintahkan  Imam Bukhori dan Imam Muslim berpendapat bahwa kata “memerintahkan” pada hadits tersebut hukumnya tidak sampai derajat wajib, tetapi sunat.
Keutamaan puasa ini adalah seperti yang dalam hadis  muslim di bawah ini
Dari Ibn Qatadah r.a, bahwa Rasulullah saw ditanya soal puasa pada hari ‘Asyura. Beliau bersabda bahwa puasa hari ‘Asyura bisa mengkafarati dosa (kecil) selama satu tahun ke belakang”.
(HR Muslim)

 Nabi sholallohu ‘alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ ini dan mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum nya yaitu pada tanggal 9 nya yang di namakan dengan Puasa Tasu’a..Hal ini bertujuan untuk membedakan  umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10.

4.Puasa Sya’ban
 “Adalah Rasulullah saw  berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Disunnahkan melakukan puasa sunah pada bulan Sya’ban. di karenakan Keutamaan: bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat kepada Robb semesta seperti dalam hadis di bawah ini
Dari Usamah bin Zaid ra, dia berkata:
“Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i)
5. Puasa 3 Hari pada Pertengahan Bulan
Puasa ini di kerjakan pada pertengahan bulan dan puasa ini juga di sebut puasa Ayyamul Bidh, di mana pelaksanaan nya adalah di 3 hari setiap pertengahan bulan, yaitu tanggal 13,14, dan 15.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasai, dan at-Tirmidzi, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah.”
Adapun niat puasa sunnah ini adalah “Nawaitu shauma ghodiin an ada’i sunnatun ayyamil Biidh lilahi ta’ala.”
Yang artinya “saya niat berpuasa sunah hari putih karena Allah Ta’ala.”

6. Puasa Daud
Puasa daud adalah puasa sunnah yang dilakukan secara bergantian atau selang-seling, yaitu sehari kita berpuasa dan sehari kita tidak berpuasa puasa ini sangat di anjurkan oleh Rosulluloh Saw semetara dalil mengenai puasa daud adalah
 Dari Abdullah bin Amru radhialahu ‘anhu, Rasulullah holallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku berkata, sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu. ” (HR. Bukhari No : 1840)
•    Adapun niat dalam menjalankan puasa sunnah Daud adalah “Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta’aala.” Yang artinya “Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah ta’ala.”

7. Puasa di Sembilan Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Sahabat  muslim jika kita ingin pahala puasa selama satu tahun penuh maka hendaklah sahabat muslim mengerjakan puasa ini karena mengerjakan puasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah pahalanya sama seperti kita berpuasa selama setahun penuh bahkah  kita mengerjakan sholat setiap malam yang sebanding dengan sholat pada malam Lailatul Qodar.
Adapun dalil dari pada puasa sunnah ini adalah
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda, yang artinya:
”Tiada sebarang hari pun yang lebih disukai Allah dimana seorang hamba beribadat di dalam hari-hari itu daripada ibadat yang dilakukannya di dalam 10 hari Zulhijah. Puasa sehari di dalam hari itu menyamai puasa setahun dan qiamulail (menghidupkan malam) di dalam hari itu seumpama qiamulail setahun.”
Sementara keutamaan puasa ini adalah Di ibaratkan seperti orang yang sedang beribadah dan berpuasa selama satu tahun dan di karena kan kita di ibaratkan puasa satu tahun maka do’a-do’a kita akan mudah dikabulkan Allah SWT.karena saat kita berdoa seolah olah kita lagi berpuasa dan masih banyak lagi keutamaan dari puasa ini

8. Puasa Syawal
6 hari berpuasa pada bulan syawal merupakan sunnah Nabi Muhammad Sholallahu alaihi Wassalam. Adapun untuk pelaksanaannya bisa dilakukan secara berurutan maupun secara terpisah.
Keutamaan menjalankan puasa sunnah di enam hari pada bulan syawal adalah sesuai dengan hadist nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam yang artinya:
“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim).
Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda
, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.”  (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
•    Untuk menjalankannya ibadah puasa sunnah syawal, niatnya adalah “Nawaitu sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala.”

9. Puasa di Bulan-bulan Haram (Asyhurul Hurum)

Ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan di bulan-bulan haram, yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Mengapa demikian? karena bulan bulan tersebut dimaksudkan untuk melepas sesuatu yang haram (meninggalkan sesuatu perbuatan yang haram) dan mengamalkan puasa dan ibadah-ibadah lain pada bulan-bulan tersebut.

Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda:

“Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahm 



Hal Hal Yang Harus Di Ketahui Tentang  Melakukan Puasa Sunnah

  1. Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar.. 
  2. Boleh menyempurnakan atau membatalkan puasa sunnah. Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah diatas. Puasa sunnah merupakan pilihan bagi seseorang ketika ia ingin memulainya, begitu pula ketika ia ingin meneruskan puasanya. Inilah pendapat dari sekelompok sahabat, pendapat Imam Ahmad, Ishaq, dan selainnya. Akan tetapi mereka semua, termasuk juga Imam Asy Syafi’i bersepakat bahwa disunnahkan untuk tetap menyempurnakan puasa tersebut
  3.  Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali dengan seizin suaminya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari no. 5192 dan Muslim no. 1026)

Demikian penjelasan mengenai macam-macam puasa sunnah semoga dengan lebih banyak mengenai ilmu dalam islam dalam kesempatan kali ini yaitu tentang puasa sunnah kita terinovasi untuk menjadi muslim yang benar benar muslim yang taqwa kepada  Allah SWT
oke sahabat muslim akhirkat saya ucapkan terima kasih atas kunjungnny di blog ini wassalam