Tampilkan postingan dengan label tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tokoh. Tampilkan semua postingan

2016/11/14

Mengenal Syekh Ali Jaber

Mengenal Syekh Ali Jaber
Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber adalah seorang ulama yang berasal dari kota  Madinah Arab Saudi beliau lebih di kenal di tanah air setelah ikut menjadi juri di salah satu stasiun televisi swasta dalam acara hafid cilik Al Quran , Syeh Ali Lahir pada tanggal 3 Shafar 1396 H dalam kalender islam / 03 FEB 1976 M dalam kalender masehi di Kota Madinah Munawarah , sebelum tinggal di tanah air beliau adalah salah satu pengajar sebagai Guru Tahfidz Qur’an di Masjid Nabawi dan Imam Sholat di salah satu masjid kota Madinah
Syekh Ali Jaber.Menikah dengan wanita Keturunan Indonesia yang bernama Umi Nadia, dan telah di karunia 1 anak bernama Hasan, dan saat ini beliau menetap di Pondok Bambu Jakarta Timur.
Kebiasaan membaca Al Quran ia lakukan saat dia masih kecil hal ini berkat motivasi dari ayahnya sendiri keluarganya termasuk keluarga yang relijius. Syaik syeh Ali Jaber   hafiz Al quran di umurnya yang kesebelas. Sebagai anak terbesar dari 12 bersaudara, beliau dituntut untuk meneruskan perjuagan sang ayah dalam mensyiarkan Agama Rahmatan lil alamin ini

Nama Syekh Ali Jaber banyak di kenal orang saat menjadi juru Hafiz cilik di sebuah televisi swasta di indonesia dan kini  beliau banyak tampil di media televisi membawa acara keagamaan di tambah dakwah dakwah beliau kepolosok negeri Indonesia ini

 Ceramah ceramahnya yang memang menyejukan di tambah logat gaya bahasanya yang khas serta cara membaca Al Quran nya yang merdu membuat hadirin yang hadir mendengarkan ceramah Syeh Ali semakin betah

Syekh Ali Jaber kini juga aktif menjadi pengajar tahfid di Pesantren Tahfidz al-Asykar Puncak ini mengungkapkan dirinya terus mengajak semua lembaga tersebut untuk menggalakkan program wakaf al-Quran yang sedang dijalankannya saat ini. Pada 22 Februari 2016 lalu, beliau bersama wakil Gubernur Jawa Barat dan Wakil Wali Kota Bandung melakukan pemberian al-Quran Braille Digital kepada 300 tunanetra di Bandung.

“Kami harap setiap muslim memiliki al-Quran di rumahnya sendiri, bukan hanya di masjid. Bahkan kami bercita-cita, bukan hanya memberikan dan menghantarkan al-Quran bergitu saja. Tapi, mereka juga terlibat dalam program mempelajari al-Quran,” tuturnya.
Syekh Ali Jaber juga memberikan tips Bagi yang hendak mempelajari al-Quran, pesan Syekh Ali Jaber, hendaknya beguru kepada ahlinya. “Bisa kepada Imam masjid yang hafalannya bagus. Walaupun hafalannya belum 30 juz,”
Sebagai seorang hafizh, ia begitu meng­inginkan agar banyak di antara umat Islam Indonesia juga dapat hafal Al-Qur’an. Ia ingin menjadi khadimul Qur’an, pelayan Al-Qur’an, yang meng­abdikan dirinya untuk mengajarkan Al-Qur’an.

Beliau begitu cinta kepada Al Quran sehingga saat baru baru ini terjadi Aksi damai 411 Syekh Ali Jaber beserta ulama lainnya turut menyuarakan keadilan kepada orang yang di duga menghina Al Quran dan saat di akhir acara terjadi sedikit insiden yang di lakukan oleh orang yang memang sengaja ingin memprovokasi aksi damai yang membuat  pihak berwajib  mengeluarkan tembakan  gas air mata dan Syekh Ali juga termasuk salah satu orang yang terkena dampak gas air mata sehingga beliau sempat di larikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis . namun hal itu tidak membuatnya surut untuk menyuarakan pembelaan dia terus menyerukan agar orang yang di duga menghina salah satu ayat Al quran segera di adili dan di proses secara hukum dengan benar

Isu Wahabi

Beliau memang belum lama tinggal dan menjadi warga Negara Indonesia sehingga wajar jika syeah Ali belum mengenal jauh tentang kultur budaya islam di indonesia yang memang beragam dalam pemahaman islam dalam hal khilafiyah sehingga dia menyinggung masalah kebiasaan sebagian orang indonesia yaitu tentang tawasul dan muludan dalam salah satu dialog yang bisa di lihat di you tube dia berkata  kalau maulid adalah bidah karena tidak ada di zaman nabi.
"Antum dari ujung kepala sampai rambut bidah karena tidak ada di zaman nabi," terang Ali Jaber dalam kisahnya di ceramah kepada orang tersebut. Menurut dia, walaupun dalam maulid ada perbedaan pendapat, yang utama adalah saling silaturahim, saling menasihati, dan saling mengisi.

hal inilah yang membuat dia di cap wahabi oleh sebagian orang padahal dia sendiri telah meminta maaf secara terbuka kalau dia telah menyinggung sebagian umat islam dalam dakwahnya dalam hal khliafiyah itu
Dia juga menyampaikan tidak pernah membawa aliran tertentu, dia mencintai dan menghormati ulama di Indonesia. Ali Jaber selalu bersilaturahim dengan para ulama di Indonesia

Oleh sebab itu mari kita jaga ukhuwah islamiah yang lebih mengedepankan persatuan umat karena bila kita kaji tentang dakwah dakwah beliau yang sahabat muslim bisa lihat salah satunya di you tube yang begitu menyejukan yang dapat merangsang iman kita untuk menjadi umat yang jauh lebih baik