2016/07/02

Kisah Hamzah bin Abdul Muthalib

Kisah Hamzah bin Abdul Muthalib Sang ( Singa Allah)

Kisah Hamzah bin Abdul Muthalib
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Paman Nabi yang satu ini di kenal luas di tanah arab  sebagai pemuda cerdas gagah dan juga pemberani dialah Kisah Hamzah bin Abdul Muthalib kehebatan nya bermain pedang dan berkuda di kenal luas di masyarakat Quraisy bahkan di suku  suku sekitar Mekah di jajirah arab yang terdekat salah satu kebiasaan Hamzah bin Abdul Muththalib ialah ia suka menyendiri di padang pasir sambil berburu,  pernah satu kejadian saat berburu dia bertemu dengan orang jahat yang ingin merampas hartanya para perampok itu sambil mendekati Hamzah  berteriak untuk memberikan harta kepada nya  namun Hamzah yang pemberani tak gentar mengahadapi nya walau seorang diri berapa pun jumlah lawannya maka saat dia menghunus kan pedangnya sambil berkata  rasakan pedangnya Hamzah  maka saat itu pula orang yang hendak merampoknya justru lari terbirit birit karena dia baru tahu yang di depannya ternyata Hamzah bin Abdul Muththalib
Nama Hamzah semakin bersinar tat kala  saat berburu dia berhasil membunuh seekor singa dan di kulitinya  dan diletakan di plana kuda lalu di bawanya  ke Mekah saat itu namanya semakin harum sebagai lelaki yang kuat dan pemberani hingga  banyak orang menggelarinya sang pemburu singa
Saat kecil Hamzah mengenal betul akan pribadi keponakan nya itu di karenakan usianya yang tak jauh dari usia Nabi hanya berpaut 2 tahun lebih tua Hamzah bahkan beliau adalah saudara sesusu dengan Nabi Muhammad Saw
Hamzah bin Abdul Muthalib selalu berusaha membela Nabi dari setiap orang yang mau menyakiti nya ,  oleh sebab itulah pada awal mula penyebaran islam orang orang tidak berani menyakiti Nabi Muhammad Saw bahkan saat ada orang ingin memeluk islam dari luar suku Quraisy beliau selalu mengawal nya hingga sampai ke Rumah Nabi  dengan selamat tanpa ada seorang pun yang berani menghalanginya  pada hal waktu itu Hamzah belum memeluk islam.
 Kisah keberanian Hamzah sekaligus bukti kecintaan nya kepada Nabi pernah di tunjukan kepada Abu Lahab di mana abu lahab adalah orang yang paling membenci Nabi karena ajaran islam nya.Abu lahab pernah mencaci Nabi Muhammad Saw bahkan menyakitinya dan kisah ini di dengar oleh Hamzah Bin Abdul Muthalib yang pada saat itu baru pulang berburu di padang pasir Hamzah langsung datang dengan kudanya serta masih lengkap dengan peralatan berburu nya menghampiri tempat berkumpul nya Abu lahab saat di lihatnya Abu lahab maka seketika itu pula beliau langsung turun dari kudanya dan dengan bujur panah nya di hantamkan ke kepala abu thalib berkali kali hingga berdarah sambil berkata "Mengapa kamu memaki dan mencederai Muhammad, padahal aku telah menganut agamanya dan meyakini apa yang dikatakannya? Sekarang, coba ulangi kembali makian dan cercaanmu itu kepadaku jika kamu berani!" bentak Hamzah kepada Abu Jahal.
Banyak orang orang yang menyaksikan kejadian itu begitu takjub dengan perkataan hamzah saat di mengatakan telah menjadi pengikut Muhammad
melihat perlakuan  Hamzah terhadap Abu lahab mereka tak terima maka beberapa orang dari Bani Makhzum bangkit untuk melawan Hamzah dan menolong Abu Jahal. Tetapi Abu Jahal melarang dan mencegahnya seraya berkata,"Biarkanlah Abu Umarah melampiaskan amarahnya kepadaku. Karena tadi pagi, aku telah memaki dan mencerca keponakan nya dengan kata-kata yang tidak pantas."

Kejadian inilah yang menjadi momen penting  masuk nya Hamzah memeluk  islam  Dia memeluk Islam pada tahun keenam kenabian, Ia Ikut Hijrah bersama Rasulullah dan sejak itu pula hidup nya dia baktikan untuk perjuangan islam kecerdasan keberanian nya dia tumpah kan sepenuh nya untuk perjuangan islam begitu saat terjadi peperangan beliau lah yang berada di garisan pertama pasukan islam Hingga nabi Muhammad Saw menjuluki nya  sebagai “Asadullah” (Singa Allah)  dan menamainya sebagai “Sayidus Syuhada”.

Sepenggal Kisah Keberanian  Hamzah Bin Abdul Muthalib Dalam perang Badar

Pasukan kaum muslimin yang pertama kali di kirim oleh Rasulullah S.A.W dalam perang Badar, di pimpin langsung oleh Sayyidina Hamzah, Si Singa Allah, dan Ali bin Abu Thalib menunjukkan keberaniannya yang luar biasa dalam mempertahankan kemuliaan agama islam, hingga akhirnya kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut secara gilang gemilang.
Pada saat perang besar pertama dalam sejarah islam walaupun pernah terjadi kompik bersenjata dalam skala kecil namun perang badar adalah perang besar pertama dalam sejarah islam Perang ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kaum Muslim yang berjumlah 313 relatip sedikit di bandingkan dengan pasukan Quraisy yang berjumlah 1.000 orang.atau 3 kali lebih banyak pasukan quraisy namun tidak sedikit pun menciutkan keberanian pasukan kaum muslim termasuk salah satu nya Hamzah
Dalam perang Badar al-Kubra, Hamzah adalah pejuang terdepan dalam mubârazah (perang tanding atau duel). Ali Radhiyallahu anhu berkata : “ Utbah bin rabî`ah maju, kemudian diikuti oleh anak laki-laki dan saudaranya. Ia berseru : “Siapa yang akan maju tanding?” kemudian beberapa pemuda Anshâr pun meladeninya. Utbah bertanya : “Siapa kalian?” Mereka pun memberitahukan diri mereka. Lalu Utbah berkata : “Kami tidak ada urusan dengan kalian, yang kami butuhkan hanyalah kaum kami.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “ Berdirilah wahai Hamzah, berdirilah wahai Ali, berdirilah wahai Ubadah bin al-Harits.” Kemudian Hamzah mendatangi Utbah, aku (Ali) mendatangi Syaibah, sedangkan Ubadah dan al-Walîd saling memukul 2 pukulan. Setelah kami (Ali dan Hamzah) mengalahkan musuh, lalu kami menuju al-Walîd dan membunuhnya. Kami membawa Ubâdah kembali ke pasukan kaum Muslimin.” Kisah ini menjelaskan bahwa Hamzah bin `Abdul Mutthalib ikut berduel dalam perang Badar.dan sekaligus menang dalam duel tersebut
masih banyak kisah lain dari kisah tentang keberanian seorang Hamzah Radhiyallahu anhu namun kisah tadi cukup meyakinkan kita tentang keberanian dan kehebatan beliau dalam membela serta memperjuangkan islam
Kisah Wafat nya Hamzah bin Abdul Muthalib
Hamzah wafat dan menjadi syahid pada perang Uhud oleh salah seorang budak bernama Wahsy budak Jubair bin Muth`im , dalam perang uhud Hamzah berperang laksana singa padang pasir yang sedang mengamuk setiap musuh yang di temui nya mati ber linangkan darah dari tusukan atau tebasan pedang hamzah sang singa Allah  beliau mengobrak abrik pasukan musuh dan tak dapat di hadang oleh siapa pun
Ibnu Atsir berkata dalam kitab ‘Usud al Ghabah”, Dalam perang Uhud, Hamzah berhasil membunuh 31 orang kafir Quraisy, sampai pada suatu saat beliau tergelincir sehingga ia terjatuh kebelakang dan tersingkaplah baju besinya, dan pada saat itu ia langsung ditombak dan dirobek perutnya . lalu hatinya dikeluarkan oleh Hindun kemudian dikunyahnya hati Hamzah tetapi tidak tertelan dan segera dimuntahkannya.

Hamzah bin Abdul Muthalib  wafat dan menjadi syuhada bukan karena  kalah dalam berduel atau saling berhadapan dengan musuh tetapi justru hamzah bisa di kalah kan dengan cara sembunyi sembunyi dengan cara di tombak dari belakang oleh seorang budak bernama Wahsy seorang ahli tombak bahkan kronologis kematian Hamzah wahsy sendiri pernah menceritakan nya setelah dia bertaubat
Maka aku (Wahsyi) berkata, “Aku pun berangkat bersama pasukan quraisy, dulu aku adalah seorang habsyi, aku mahir melempar tombak dengan cara lemparan orang-orang habasyah, jarang aku meleset jika melemparkannya.”

Maka ketika kedua pasukan telah bertempur, aku pergi untuk mencari Hamzah dan mengawasinya, hingga akhirnya aku melihatnya berada di tengah-tengah pasukan laksana unta abu-abu yang lincah, ia mengobrak-abrik pasukan quraisy, dan tidak dapat dihadang oleh apapun. Demi Allah, aku benar-benar telah bersiap melakukan apa yang aku inginkan darinya (yaitu menombaknya), aku bersembunyi dari pengelihatannya di balik sebuah pohon atau sebuah batu supaya ia mendekat ke arahku, tetapi aku didahului oleh Siba’ bin ‘Abduluzza, tatkala Hamzah melihat Siba’ maka ia berkata, “Mendekatlah padaku wahai anaknya tukang khitan wanita. (ibunya Siba’ adalah seorang tukang khitan)” Lalu Hamzah menyerang dan menebas Siba’.

Kemudian aku (Wahsyi) menggerakkan tombakku, ketika aku telah yakin akan mengenainya aku melemparkan tombakku ke arahnya, dan ia mengenai bagian bawah perutnya, hingga ia menembus keluar lewat selangkangannya, ia berjalan ke arahku tetapi ia tersungkur, aku meninggalkannya dan juga tombakku hingga akhirnya dia tewas, lalu aku mendatanginya lagi dan mengambil tombakku kemudian aku kembali ke tenda dan duduk di dalamnya, karena aku tidak punya kepentingan dengan orang lain, aku membunuhnya hanya karena ingin dimerdekakan, maka ketika aku tiba di makkah aku dimerdekakan.”
{Fathul Baari (VII/346).}
Kematian hamzah menimbulkan kesedihan teramat sangat bagi seluruh kaum muslimin terlebih bagi Rasullulah Saw karena beliau adalah pamannya yang selalu melindunginya dari perbuatan jahat orang lain dari sejak dia kecil hingga wafat nya apa lagi orang kafir dengan keji  telah merusak jasad dan merobek dada Sayyidina Hamzah dan mengambil hatinya. ,Rasulullah S.A.W mendekati jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib, Singa Allah, Seraya bersabda,

"Tak pernah aku menderita sebagaimana yang kurasakan saat ini. Dan tidak ada suasana apapun yang lebih menyakitkan diriku daripada suasana sekarang ini."

Kematian Hamzah membuat Rasulluah sedih sehingga Allah pun menghiburnya hingga turun nya ayat dalam Al Quran
Allah berfirman  ,” Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (Qs; an Nahl 126)

Ayat lain  yang berkenaan dengan wafatnya Hamzah bin Abdul Muththalib ialah yang di Riwayat kan oleh Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu berkata : “Ayat ini turun berkenaan dengan Hamzah Radhiyallahu anhu dan para Sahabatnya

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah Azza wa Jalla mati, bahkan mereka hidup, di sisi Allah Azza wa Jalla mereka diberi rezeki [Ali Imrân/3:169]

.Setelah usai perang uhud Rasulullah S.A.W dan kaum muslimin mensalatkan jenazah pamannya dan para syuhada lainnya satu persatu saat menshalatkan para suhada hal yang pertama adalah mengangkat jasad nya Hamzah dan di letakannya di depan untuk di shalat kan lalu di bawa jasad yang lain dan di letakan dekat jasad hamzah dan menshaltkan nya setelah selesai lalu jasad itu di angkat sedangkan jenazah Sayyidina Hamzah tetap di tempat dan kemudian di bawa jasad yang lain dan seterusnya satu persatu namun jenazah Sayyidina Hamzah masih tetap di tempat sehingga bila di hitung Rasulullah S.A.W menshalatkan menjadi 70 kali karena Rasulullah S.A.W menshalat kan para syuhada perang uhud satu persatu sedangkan untuk Hamzah sebanyak 70 kali sebagai penghormatan dan tanda cinta nya terhadap pamannya yang telah mati syahid di medan perang
Demikian sepenggal  Kisah Hamzah bin Abdul Muththalib semoga bisa menjadi teladan bagi kita semua betapa hebatnya keimanan para sahabat Nabi Muhammad Saw yang salah satunya paman nya sendiri Hamzah bin Abdul Muththalib
Wallahu A'lam Bishawab




0 komentar:

Posting Komentar