2016/05/26

Kisah Umar Bin Khattab RA

Kisah Umar Bin Khattab RA

kisah umar bin khattab

Kisah Umar Bin Khattab

kisah umar bin khattab - Matanya tajam tubuhnya  tinggi dan kekar berkumis lebat, jalannya cepat, suaranya besar berwibawa menggambarkan pribadi yang kuat  dia lah Amirul Mukminin Umar bin Khattab Radhiallahu ‘anhu  mempunyai pribadi yang tegas sangat di segani oleh musuh maupun kawan nya. Di masa jahiliyah beliau tak ubahnya kebanyakan orang seorang pemabuk berat Umar juga pernah  membunuh putrinya dengan cara menguburnya hidup hidup di padang pasir sebagai sebuah tradis arab yang teramat jahiliyah serta ikut membenci orang orang yang masuk islam bahkan ikut medholimi dengan menyiksa kaum muslim yang lemah , namun siapa di sangka orang yang begitu membenci islam bahkan hendak membunuh Nabi Saw bisa masuk islam mungkin inilah yang di sebut dengan hidayah semata mata hanya milik Allah Swt semata
Umar bin Khattab lahir dari ibu bernama Hantamah binti Hasyim dari Bani Makhzum  dan Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi

Umar bin Khattab Radhiallahu ‘anhu adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar Ra yang juga termasuk sahabat Nabi Muhammad saw  dia adalah pemimpin yang tegas dan tak pandang bulu dalam menegakkan keadilan selama kepemimpinan nya

Nabi Muhammad SAW yang memberi nya gelar Al-Faruq yang artinya orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Beliau juga di beri gelar sebagai Amirul Mukminin yang artinya Pemimpin Orang-Orang Beriman

Masuknya Umar Bin Khattab


Masuknya Umar Bin Khattab memang di luar dugaan orang termasuk tokoh tokoh quraisy yang mendukungnya untuk menentang islam . bahkan sejarah mencatat bahwa masuknya islam Umar Bin Khattab justru di karenakan hendak membunuh Nabi Muhammad SAW namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi Muhammad SAW bernama Nu'aim bin Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam, ajaran yang justru di benci nya  Karena berita itu, Umar pun  terkejut dan memutuskan untuk kembali serta pulang ke rumahnya dengan maksud untuk memarahi  adiknya, dan sesampainya di rumah dia dapati adiknya  saudarinya itu sedang membaca Al Qur'an surat Thoha ayat 1-8, maka Umar pun semakin marah akan hal tersebut hingga  memukul saudarinya sampai berdarah namun tak lama kemudian pada saat melihat darah hati Umar terasa luluh dan iba kemudian umar meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat, namun saat membaca nya itulah Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca
Dan berikut ini adalah kronologisnya tentang keadaan Umar saat kembali pulang untuk menemui adiknya

Dengan terburu-buru Umar pergi hingga tiba di rumah adik perempuannya dan iparnya, yang saat itu ada pula Khabbab bin al-Art, sedang menghadapi shahifah berisi surat Thaha, dia membacakan ini di hadapan mereka berdua. Tatkala Khabbab mendengar kedatangan Umar, dia menyingkir ke bagian belakang ruangan, sedangkan fathimah menyembunyikan Shahifah Al-Qur’an. Namun setelah di dekatinya adiknya tadi, Umar tadinya sempat  mendengar bacaan khabbab di hadapan adik dan iparnya.
“apa suara bisik-bisik yang sempat kudengar dari kalian tadi?”
Hanya sekedar obrolan diantara kami,” jawab keduanya.
“kupikir kalian sudah keluar dari agama” kata Umar.
“wahai Umar,” kata adik Iparnya,” apa pendapat mu jika kebenaran ada dalam agama selain agamamu?”
Seketika Umar melompat kearah adik Iparnya dan menginjak nya keras-keras. Adiknya mendekat untuk menolong suaminya dan mengangkat badan nya. Namun Umar menonjok fathimah hingga wajahnya berdarah.

“wahai Umar,”kata fathimah dengan berang, “jika memang kebenaran ada di selain agamamu, maka bersaksilah bahwa tiada Ilah selain Allah dan bersaksilah bahwa Muhammad itu adalah Rasul Allah.”
Umar mulai merasa putus asa. Dia lihat darah meleleh dari wajah adiknya. Maka ia menyesal dan malu atas perbuatannya.
“berikan al-Kitab yang tadi kalian baca!” kata Umar
Adiknya menjawab,” engkau adalah najis. Al-Kitab Ini tidak boleh disentuh kecuali orang-orang yang suci. Bangunlah dan mandilah jika mau!”
Maka Umar mandi, setelah itu memegangi al-kitab. Dia mulai membaca isinya, “Bismillahir-Rahmani-Rahim.” Lalu dia berkata,” nama-nama yang bagus dan suci. “kemudian ia membaca, Thaha, “ hingga berhenti pada firman Allah
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (QS. Thaha : 14)
“alangkah indah dan mulianya kalam ini! Tunjukan di mana Muhammad berada saat ini?”
Mendengar ucapan tersebut, Khabab bin Art keluar dari balik rumah, seraya berkata: “Bergembiralah wahai Umar, saya berharap bahwa doa Rasulullah SAW pada malam Kamis lalu adalah untukmu, beliau SAW berdoa :
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”. Rasulullah SAW sekarang berada di sebuah rumah di kaki bukit Shafa”.
Umar bergegas menuju rumah tersebut seraya membawa pedangnya. Tiba di sana dia mengetuk pintu. Seseorang yang ber-ada di dalamnya, berupaya mengintipnya lewat celah pintu, dilihatnya Umar bin Khattab datang dengan garang bersama pedangnya. Segera dia beritahu Rasulullah SAW, dan merekapun berkumpul. Hamzah bertanya:
“Ada apa ?”. “Umar” Jawab mereka. “Umar ?!, bukakan pintu untuknya, jika dia datang membawa kebaikan, kita sambut. Tapi jika dia datang membawa keburukan, kita bunuh dia dengan pedangnya sendiri”.
Rasulullah SAW memberi isyarat agar Hamzah menemui Umar. Lalu Hamzah segera menemui Umar, dan membawanya menemui Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW memegang baju dan gagang pedangnya, lalu ditariknya dengan keras, seraya berkata :
“Engkau wahai Umar, akankah engkau terus begini hingga kehinaan dan adzab Allah diturunakan kepadamu sebagaimana yang dialami oleh Walid bin Mughirah ?, Ya Allah inilah Umar bin Khattab, Ya Allah, kokohkanlah Islam dengan Umar bin Khattab”.
Maka berkatalah Umar : “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah . Kesaksian Umar tersebut disambut gema takbir oleh orang-orang yang berada di dalam rumah saat itu, hingga suaranya terdengar ke Masjidil-Haram.
Masuk Islamnya Umar menimbulkan kegemparan di kalangan orang-orang musyrik, sebaliknya disambut suka cita oleh kaum muslimin
'Umar radhiallaahu 'anhu merupakan sosok yang memiliki rasa harga diri yang tinggi dan keinginan yang tidak boleh dihalang-halangi; oleh karena itulah, keislamannya menimbulkan goncangan luar biasa di kalangan kaum Musyrikun dan membuat mereka semakin terhina dan patah arang sementara bagi kaum Muslimin, hal itu menambah 'izzah, kemuliaan dan kegembiraan.



Menjadi kalifah
sebelum wafatnya Abu Bakar  beliau menulis wasiat di mana dalam isi wasiat itu bahwa yang kan menggantikannya ialah Umar Bin Khattab dan setelah wafat Umar pun di angkat jadi khalifah Hal ini tidak menimbulkan pertentangan berarti di kalangan umat islam saat itu karena umat Muslim sangat mengenal Umar sebagai orang yang paling dekat dan paling setia membela ajaran Islam mungkin hanya seabagian kecil saja yang menentang namun itu tidaklah berarti, Umar memerintah selama sepuluh tahun dari tahun 634 hingga 644.di jaman Umar umat islam mulai melaju pesat islam menyebar ke jajirah Arab perluasan nya yang pertama adalah Damaskus ibu kota nya Syiria setelah itu melaju ke Mesir di bawah pimpinan 'Amr bin 'Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa'ad bin Abi Waqqash., Iskandariah  ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 Msetelah itu dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain  Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar Radhiallahu ‘anhu, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir dengan semakin luasnya wilayah kekuasaan islam maka umar pun mengatur administrasi negara dengan membagi menjadi 8 wilayah provinsi yaitu Makkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir.di masa umar pula sistem pemerintahan di buat sedemikian rupa seperti  sistem pembayaran gaji pegawai di berlakukan lembaga pengadilan di dirikan  jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal,  dan membuat tahun hijiah.Di masa Amirul Mukminin rakyatnya makmur dan bahagia

Keistimewaan Umar
Kata katanya banyak di abadikan dalam Al Quran serta ada pendapatnya yang menjadi sebab turun nya wahyu  diantaranya
  1. beliau pernah berpendapat agar istri istri Nabi memakai hijab saat menerima tamu maka tak selang lama kemudian turunlah ayat tentang wajibnya hijab 
  2. Umar juga pernah meminta untuk bisa shalat di makam ibrahim namun  Nabi Menjawab “Belum diperntahkan”. Hari itu juga turun wahyu yang membolehkan salat di makam Ibrahim.
  3. tentang  fitnah yang pernah terjadi pada  Ummul Mukminin Aisyah Ra? juga ditulis di dalam Al Quran. Aisyah Ra Ummul Mukminin pernah mendapati kehidupan yang sulit ketika beliau dituduh berbuat serong. Suatu tuduhan yang tidak bertanggung jawab. Ketika Nabi SAW berbincang dengan Umar bin Khattab, Umar berkata “Yaa Rasulullah, siapa yang menikahkan engkau? Bukankah Allah.” Rasul mengatakan “Allah”. “Apakah engkau menduga Yaa Rasulullah, Allah Ta’ala memasukkan wanita yang tidak baik dalam kehidupanmu. Kemudian Umar berkata “Subhaanaka haadzaa buhtaanun ‘adziim (Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar.” Artinya tuduhan yang menuduh Ummul Mukminin Aisyah adalah suatu dusta yang besar.  
    Kalimat  Subhaanaka haadzaa buhtaanun ‘adziim (Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar? adalah kalimat yang berasal dari Umar Ra yang disampaikan kepada Rasulullah SAW dimana Umar Ra adalah orang yakin betul bahwa Aisyah Ra adalah wanita yang suci seperti yang diyakini Umar    Dan Allah menurunkan surat An Nur yang menyatakan Ummul Mukminin Aisyah adalah wanita yang suci. 
  4. tentang larangan khamar dls
Keistimewaan lainya atau sering di sebut  kharamah  ialah
    1. satu hari beliau sedang berkhutbah tiba tiba di tengah khutbah beliau berkata dengan keras Hai Pasukan Muslimin, Hai Sariyah, berlindunglah ke gunung. Barangsiapa menyuruh srigala untuk menggembalakan kambing, maka ia telah berlaku zalim!” tentu saja orang yang hadir saat itu menjadi kebingungan tak tahu maksud apa yang di katakan Umar Ra namun kejadian itu di ketahui oleh para hadirin yang hadir di mimbarnya umar setelah pasukan yang di tugaskan di Persia tiba di Madinah dan menceritakan saat peperangan kaum muslim yang dipimpin Sariyah bin Zanim al-Khalji terdesak dan terdengar olehnya teriakan Umar seperti saat umar sedang berkhutbah padahal jaraknya sangat jauh bahkan bukan hanya suara sosok umar pun terlihat oleh kaum muslim menyuruh kaum muslim pergi ke gunung 
    2. Dalam kitab al-Syamil, Imain al-Haramain menceritakan Karamah ‘ suatu waktu pernah terjadi gempa bumi  ‘Umar malah mengucapkan pujian dan sanjungan kepada Allah, padahal bumi bergoncang begitu menakutkan. Kemudian `Umar memukul bumi dengan kantong tempat susu sambil berkata, “Tenanglah kau bumi, bukankah aku telah berlaku adil kepadamu.” seketika itu pula  Bumi kembali tenang

    Wafatnya


    Umar bin Khattab wafat karena dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz) seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin shalat Subuh.dia di tikam oleh  Fairuz dia adalah orang Persia yang berpura pura masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar.  Pembunuhan ini di latar belakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar karena sakit hati atas kekalahan Persia, Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M
     Setelah belia wafat, jabatan khalifah kemudian diteruskan oleh salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Usman bin Affan.
    Demikian penjelasan singkat tentang kisah umar bin khattab  semoga bermanfaat jika ada kesalahan silahkan berkomentar di kolom komentar untuk perbaikan


    0 komentar:

    Posting Komentar